Penduduk,
Kebudayaan dan Masyarakat
2.1
Pertumbuhan Penduduk
Pertambahan
penduduk tidak selalu baik, pertambahan penduduk dapat menyebabkan angka
pengangguran yang tinggi, meningkatnya tingkat kemiskinan, tingkat kriminalitas
yang tinggi, dll.
Tabel
Perkembangan Penduduk
Berikut adalah tabel perkembangan penduduk dunia,
dapat dilihat disini bahwa Indonesia menempati posisi ke-4 dengan populasi
penduduk paling banyak di dunia.
Sumber :
https://tumoutounews.com/2017/08/25/download-jumlah-penduduk-dunia-tahun-2017/
Tabel
Penggandaan Penduduk
Dapat dilihat dari diagram dibawah ini, pertumbuhan
penduduk makin melonjak
KASUS 1:
JAKARTA,
KOMPAS.com - Peningkatan jumlah penduduk di Jakarta terus terjadi. Hal itu
terlihat dari data pertambahan jumlah penduduk yang didapatkan Kompas.com dari
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta. Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan, anggapan untuk
bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih mudah menjadi salah satu pemicu
mengapa banyak masyarakat daerah berbondong-bondong datang ke Ibu Kota.
"Jakarta Ibu Kota, pusat pemerintahan dan pusat berbagai kegiatan seperti
perekonomian. Pasti mereka berharap mudah mendapat lapangan pekerjaan. Di mana
ada gula di situ banyak semut," ujar Edison saat dihubungi Kompas.com,
Rabu (7/6/2017). Dari data tersebut, terlihat peningkatan jumlah penduduk di
Jakarta terus terjadi sejak 2012 hingga 2016. Pada 2012 jumlah penduduk di
Jakarta tercatat sebanyak 9,7 juta penduduk. Pada 2013 jumlah ini meningkat
menjadi 9,8 juta penduduk atau naik 2,32 persen dibanding tahun
sebelumnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga 2016, Tren Pertambahan Jumlah Penduduk Terus Terjadi di
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga 2016, Tren Pertambahan Jumlah Penduduk Terus Terjadi di
Jakarta", https://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/07/12514301/hingga.2016.tren.pertambahan.jumlah.penduduk.terus.terjadi.di.jakarta.
Penulis : David Oliver Purba
Penulis : David Oliver Purba
SOLUSI
YANG TEPAT
Menurut saya solusi
yang tepat untuk masalah seperti ini adalah:
Melakukan
transmigrasi, yaitu program pemindahan penduduk dari tempat yang populasi penduduknya
banyak, ke tempat yang sedikit populasi penduduk, Berusaha
sebisanya untuk mengikuti program keluarga berencana(KB),
Sebisa mungkin meratakan lapangan pekerjaan, agar
tidak menambah pengangguranFaktor-Faktor Demografi yang Memengaruhi Pertambahan Penduduk
Berikut adalah faktor yang memengaruhi:
1. Kematian
2. Kelahiran
3. Imigrasi
Rumus
Tingkat Kematian Kasar dan Khusus
Adapun sebagai
berikut:
Tingkat kematian kasar (crude death rate)
Tingkat kematian
kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah
penduduk pertengahan tahun tersebut.
Rumus:
CDR = D/P x K
Yang
mana :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 100
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 100
Tingkat kematian khusus (age specific death
rate)
Mengapa? Karena
tingkat kematian itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, umur,
jenis kelamin dan pekerjaan.
Rumus:
ASDRx = Dx/Px x 1000
Yang
mana :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
General Fertility Rate(GFR) Angka kelahiran
umum
GFR
merupakan angka yang mana menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia
produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15-49 tahun.
Untuk
menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia
produktif/subur.
GFR = B/Fm(15-49) x 1000
GFR= Angka yang menunjukkan
jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif.
B = Jumlah kelahiran hidup pada
suatu daerah pada suatu tahun tertentu.
Fm = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun.
K = Konstanta(1000).Fm = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun.
Migrasi
Migrasi adalah gerakan penduduk atau perpindahan
penduduk dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif yang
tujuannya adalah untuk menetap.
Proses
migrasi
1. Migrasi
bertahap, dalam artian perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lainnya
secara bertahap melalui suatu proses.
2. Migrasi
langsung, dalam artian perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lainnya
secara langsung.
Akibat
migrasi
1. Urbanisasi,
perpindahan dari desa ke kota, urutannya
sangat kecil, namun mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan,
kebanyakan terdiri dari golongan muda yang produktif serta inisiatif, yang
memungkinkan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota.
2. Migrasi
interegional, kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan
kreativitas tinggi. Yang mana memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk.
3. Migrasi
antar negara di Indonesia adalah sangat kecil, sehingga akibatnya kurang nyata.
Tiga
jenis struktur penduduk
Piramida
penduduk muda
Menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan
yang mana sedang berkembang, jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
angka kematian.umumnya ditemui di Negara yang sedang berkembang.
Piramida
stationer
Menggambarkan penduduk yang tetap atau statis,
dimana tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi,
umumnya ditemui di Negara yang maju.
Piramida
penduduk tua
Menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran
yang pesan dan tingkat kematian kecil sekali, umumnya ditemui pada Negara:
Jerman, Belgia, Prancis.
Bentuk
piramida penduduk stasioner, muda & tua
Piramida
penduduk muda
Piramida stationer
Piramida
penduduk tua
Pengertian
rasio ketergantungan
Rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukkan
perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak
produktif bekerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja.
2.2 Kebudayaan dan kepribadian
Pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan di Indonesia
Pertumbuhan
dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
Zaman batu tua atau
Paleolithikum
Alat batu
pada zaman batu tua masih sangat sederhana dan bentuknya masih kasar, contohnya
kapak batu besar. Zaman paleolitikum digantikan oleh mesolitikum.
Neolitikum atau Zaman
Batu Muda
Adalah
fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri
berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian dan sudah mulai
menetap.
Kebudayaan hindu budha
Kebudayaan
Hindu dan Budha
Hindu pertama kali masuk ke Indonesia,
di Pulau Jawa pada abad ke-3 dan abad ke-4.
Pada saat itu Hindu langsung tinggal dan menetap, sehingga terbentuk
akulturasi budaya pada saat itu. Sekitar abad ke-5 ajaran Budha atau Budhisme
masuk ke Indonesia, di Pulau Jawa. Pandangan Agama/ajaran budha dapat dikatakan
lebih maju dibanding dengan hindu, karena ajaran Budha tidak mengenal sistem
kasta. Dengan berjalannya waktu seiring waktu kedua ajaran agama tersebut dapat
hidup secara berdampingan dengan damai. Kedua ajaran agama tersebut juga
meninggalakan atau melahirkan karya- karya yang bernilai tinggi dalam seni
arsitektur/bangunan, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra. Salah satu
contohnya yaitu Candi Borobudur yang terdapat di Magelang, Jawa Tengah.
Kebudyaan
Islam
Agama
Islam sudah dikembangkan di Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16 oleh pemuka-
pemuka islam yaitu Wali Sanga.
Titik penyebaran agama islam pada abad itu bertempat di Pulau Jawa, sebenarnya
agama islam telah masuk ke Indonesia sebetulnya agama islam sendiri pun sudah
masuk ke Indonesia mulai abad ke-11. Karena pada saat itu sudah ada wanita islam
yang dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama islam ke Indonesia dengan secara
tidak terpaksa, melainkan dengan cara yang baik. Disamping itu hal ini juga
disebabkan oleh tingkat toleransi kita yang sangat baik. Pada abad ke-15
Kejayaan maritim majapahit mulai surut,sehingga lama-kelamaan kerajaan Majapahit
mulai runtuh, pada akhirnya berkembang negara- negara seperti Malaka di
Semenanjung Malaka, Aceh di ujung Pulau Sumatre, Banten di Jawa Barat, Demak di
pesisir utara Jawa Tengah dan Goa di Sulawesi Selatan. Tujuan mereka pada saat
itu untuk merebut kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berada di pedalaman
pusat pemerintahannya. Pada proses perkembangannya negara- negara tersebut
dikendalikan oleh pedagang golongan kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, yang telah terpengaruh dan akhirnya menganut agama islam. Daerah
yang belum terpengaruh dengan kebudayaan hindu, agama islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dengan daerah yang bersangkutan tersebut.
2.3
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap
corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan
Barat. Mula-mula masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia adalah ketika
kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Mulai menguasai dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) yang berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dan dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang
dua lapisan sosial; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum
pegawai.
Dikutip dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab2-penduduk_masayarakat_dan_kebudayaan.pdf





